SEJARAH
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada didirikan oleh Kementrian
Kesehatan RI pada tanggal 27 September 1946 dengan nama Perguruan Tinggi
Ahli Obat (PTAO). (tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari kelahiran
Fakultas Farmasi UGM). Perguruan Tinggi ini bergabung dalam gabungan
perguruan tinggi-perguruan tinggi yang terdiri dari Perguruan Tinggi
Kedokteran, Perguruan Tinggi Kedokteran Gigi, Perguruan Tinggi Pertanian
dan Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan yang semuanya diketuai oleh Prof.
Dr. M. Sardjito dan berkedudukan di Kompleks RSU Tegalyoso, Klaten.
Pada waktu peristiwa pemberontakan PKI Moeso serta aksi militer oleh
tentara Belanda ke-2 maka pada tanggal 19 Desember 1948 perguruan
tinggi-perguruan tinggi tersebut terpaksa menghentikan kegiatan
akademisnya. Para dosen dan mahasiswa banyak yang bergabung dengan
tentara untuk ikut bergerilya atau bergabung dalam tim Palang Merah.
Setelah persetujuan Roem-Van Royen pada tanggal 7 Mei 1949 ada
pemikiran bahwa sebaiknya Perguruan Tinggi dihidupkan kembali. Pada
tanggal 20 Mei 1949 diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi di Pendopo
Kepatihan. Prof. Dr. M. Sardjito sebagai Ketua Perguruan Tinggi di
Klaten menyanggupi untuk menyusun Perguruan Tinggi yang direncanakan,
beliau kemudian meminta tempat di Yogyakarta. Atas kemurahan hati Sri
Sultan Hamengkubuwono IX , beberapa bangunan milik Kraton Yogyakarta
antara lain Mangkubumen dapat dipakai sebagai tempat Perguruan Tinggi
yang dibentuk.
Berkat bantuan yang sangat besar dari Wakil Presiden RI Drs. Moh.
Hatta, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Ki Mangun Sarkoro,
Menteri Kesehatan Dr. Soerono dan Prof. Soetopo, Menteri Keuangan Lukman
Hakim, Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum Ir. Laoh dan Ir.
Sitompul, Menteri Kemakmuran dan Pertanian I.J. Kamiso dan Sadjarwo SH
dan Sekretaris Jendralnya Mr. Hadi, Ir. Putuhena dan Ir. Goenoeng,
Perguruan Tinggi tersebut dibuka kembali tanggal 1 November 1949. Pada
saat itu di Yogyakarta sudah ada Sekolah Tinggi Teknik dan Sekolah Hukum
milik Yayasan balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, dan setiap Perguruan
Tinggi masih dibawah Kementrian yang bersangkutan. Timbul gagasan untuk
menggabungkan Perguruan-perguruan Tinggi dan Sekolah-sekolah Tinggi
menjadi suatu Universitas dibawah Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan (PP&K). Gagasan tersebut terlaksana dengan dibukanya
Universitas Negeri Gadjah Mada (UNGM) oleh Kementrian PP&K pada
tanggal 19 Desember 1949 (sekarang ditetapkan sebagai hari ulang tahun
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).
Sementara itu PT Kedokteran, PT Kedokteran Gigi dan PT Farmasi masih
dibawah Kementrian Kesehatan. Melalui PP No.37 tahun 1950 tanggal 14
Agustus 1950 yang ditandatangani oleh Mr. Assat sebagai Presiden RI
Sementara, Ki Mangun Sarkoro sebagai Menteri PP&K dan KRT. E.
Pringgodigdo sebagai Menteri Kehakiman, Pemerintah RI menegaskan bahwa
UNGM termasuk dalam lingkungan Kementrian PP&K. Istilah Perguruan
Tinggi diubah menjadi Fakultit yaitu Fakultit Kedokteran, Kedokteran
Gigi dan Farmasi. Pada tahun 1954 Pemerintah memutuskan untuk
menyeragamkan istilah fakultit dan universitit menjadi Fakultas dan
Universitas. Yayasan balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada milik swasta
tidak ada lagi sehingga perkataan Negeri pada UNGM dihapus menjadi UGM.
Tingkat Propaeduese (tingkat 1) perkuliahan di Fakultas Kedokteran,
Kedokteran Gigi dan Farmasi (FKKGF) masih digabung menjadi satu, dengan
dosen-dosen yang sama, akan tetapi pertanyaan ujiannya berbeda. Dalam
perkembangan selanjutnya ketiga bidang tersebut dipisahkan menjadi
fakultas. Diawali dengan Fakultas Farmasi pada tanggal 19 Desember 1955
berdasarkan SP Menteri PP&K No. 53759/-Kab, kemudian Fakultas
Kedokteran Gigi pada tanggal 29 Desember 1960 berdasarkan SP Menteri
PP&K No. 1090741/UU. Meskipun fakultas-fakultas telah berdiri
sendiri akan tetapi perkuliahan tetap menjadi satu di Mangkubumen,
sehingga pada waktu itu dikenal istilah MAMACONGA (Masyarakat Mahasiswa
Complex Ngasem).
Pada waktu dipisahkan dari FKKGF, Fakultas Farmasi belum mempunyai
tenaga pengajar tetap dan oleh karena itu pengurusnya dijabat oleh
tenaga tidak tetap, sebagai Dekan pertama adalah Prof. Drs. R. Sardjono
(dari Fakultas Kedokteran) dan sebagai Sekretaris Prof. Ir. Gembong
Soetoto Tjitrosoepomo (dari Fakultas Pertanian). Baru mulai tahun 1963
Fakultas Farmasi mempunyai dosen tetap.
Pertama UGM berdiri fakultas-fakultasnya masih tersebar di
Yogyakarta, kemudian oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX diberi tanah di
Bulaksumur, Sekip dan Karangmalang untuk didirikan Perguruan Tinggi.
Mulai saat itu sedikit demi sedikit fakultas-fakultas pindah ke lokasi
baru. Sebagian dari Fakultas Farmasi pada tahun 1968 pindah ke
Karangmalang bersama dengan Fakultas Kedokteran Gigi, Bagian Fisiologi
dan Farmakologi Fakultas Kedokteran, dan sebagian Fakultas Ilmu Budaya.
Pada tahun 1973 Fakultas Farmasi mulai menempati tempat barunya di Sekip
Utara hingga sekarang. Walaupun demikian karena kesulitan staf pengajar
yang Apoteker, maka tingkat doktoral (tingkat akhir program S1)
dilaksanakan di Yogyakarta dan tingkat apoteker masih diselenggarakan di
Semarang karena pada waktu itu di Semarang yang tersedia tenaga
Apoteker sebagai staf pengajar. Baru tahun 1976 seluruh seluruh proses
belajar-mengajar di Fakultas Farmasi bisa diselenggarakan di Yogyakarta
dalam satu kampus di Sekip Utara Yogyakarta.
LAB
Fakultas Farmasi UGM menyediakan laboratorium – laboratorium yang terdapat di masing – masing Departemen, antara lain :
Departemen Biologi Farmasi
1. Laboratorium Farmakognosi
2. Laboratorium Penelitian
3. Laboratorium Biologi Sel
4. Laboratorium Produksi Simplisia
5. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman
6. Laboratorium Mikrobiologi
7. Laboratorium Fitokimia
8. Laboratorium Teknologi Fitofarmasetik
Departemen Farmasetika
1. Laboratorium Manajemen Farmasi & Farmasi Masyarakat I
2. Laboratorium Manajemen Farmasi & Farmasi Masyarakat II
3. Laboratorium Biofarmasetika
4. Laboratorium Farmasi Fisik
5. Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Padat
6. Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Cair Semi Padat
7. Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Steril
Departemen Kimia Farmasi
1. Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler
2. Laboratorium Kimia Farmasi Dasar
3. Laboratorium Sintesis Organik
4. Laboratorium Analisis Makanan
5. Laboratorium Spektroskopi
6. Laboratorium Kromatografi
7. Laboratorium Imunologi
Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik
1. Laboratorium Farmakologi Dasar
2. Laboratorium Farmakologi Molekuler
3. Laboratorium Farmakokinetika
4. Laboratorium Bioanalisis
5. Laboratorium Farmakoterapi dan Farmasi Klinik
Selain laboratorium-laboratorium tersebut yang utamanya berfungsi
untuk pengajaran tersebut, Fakultas Farmasi UGM juga memiliki
laboratorium terpadu, laboratorium grup penelitian, dan laboratorium
komputer sebagai sarana penunjang.
Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS)
Deskripsi
Hasil penelitian yang berkualitas tidak hanya tergantung pada sumber
daya peneliti, namun juga tergantung pada sarana dan prasarana
laboratorium yang handal. Untuk mewujudkan sasaran rencana strategis
Fakultas Farmasi UGM tersebut, salah satu program yang ditetapkan adalah
peningkatan kualitas dan fasilitas laboratorium untuk mendukung
kegiatan penelitian yang bersifat interdisipliner di bidang Ilmu
Farmasi. Implementasi program tersebut adalah pembentukan suatu
Laboratorium Terpadu. Pada tahun 2012, Fakultas Farmasi UGM telah
mendirikan sebuah laboratorium terpadu melalui SK Dekan dan pada akhir
tahun 2015 laboratorium ini diubah namanya menjadi Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences Fakultas Farmasi UGM dengan SK Rektor UGM.
Visi
Menjadi laboratorium penelitian unggulan yang terakreditasi untuk menunjang penelitian yang bertaraf internasional.
Tujuan
1. Meningkatkan penyelenggaraan fungsi penelitian dan/atau layanan yang
mencakup: penelitian mahasiswa, post doctoral, dan dosen; layanan
pengabdian kepada masyarakat; dan fasilitasi penelitian multidisiplin,
interdisiplin, dan penyelenggarakan penelitian unggulan yang diamanatkan
Universitas.
2. Meningkatkan karya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
bermanfaat untuk pengembangan ilmu kefarmasian serta peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Lokasi
Gedung Unit V Lantai 3 Fakultas Farmasi UGM
Laboratorium Curcumin Research Center (CRC) dan Parasetamol
Berlokasi di Gedung Unit VII Fakultas Farmasi UGM.
Laboratorium Computer Based Test (CBT)
Berlokasi di Gedung Unit III Lantai 3, Fakultas Farmasi UGM.
PROGRAM STUDI
VISI
Menjadi pelopor pendidikan tinggi farmasi yang unggul di tingkat
nasional dan bertaraf internasional, mengabdi kepada kepentingan bangsa
dan kemanusiaan yang dijiwai Pancasila.
MISI
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi farmasi yang unggul, inovatif, dan mendapatkan pengakuan nasional dan internasional.
- Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang
berkomitmen terhadap permasalahan bangsa dan kemanusiaan yang dijiwai
Pancasila.
TUJUAN
- Mewujudkan Pendidikan Tinggi Farmasi, Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat di bidang kefarmasian yang Unggul dan Inovatif.
- Mengembangkan fasilitas pendukung yang berkesinambungan.